Sabtu, 24 Januari 2009

PUDARNYA PESONA CLEOPATRA - Habiburrahman El Shirazy

Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal." Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu" kata ibu.
"Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu", ucap beliau dengan nada mengiba.

Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku. Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun. Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali. Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, "cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia. Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan emapt group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai. Rabbighfir li wa liwalidayya!

Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya. Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang. Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja. Aku merasa hidupku adalah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.

Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab " tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga" Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil 'mbak', " kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku" tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. "wallahu a'lam" jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, "Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah? Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini". Raihana mengiba penuh pasrah.

Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku. Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir. "Mas tidak apa-apa" tanyanya dengan perasaan kuatir. "Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih" lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. "Mas airnya sudah siap" kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. "Mas aku buatkan wedang jahe" Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan. Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. " Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?" tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. "Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas". " Biasanya dikerokin" jawabku lirih. " Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin" sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu.

Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra. Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya." Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu" kata Ratu Cleopatra. " Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu". Aku mempersiapkan segalanya. Tepat puku 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian. Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba " Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya" kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. " Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya" lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah
dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.


Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.
" Mas, nanti sore ada acara qiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang" Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe. Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. " Ma....maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana," lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. " Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din...Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. " Ya Mas!" sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil "dinda". " Matanya sedikit berbinar. "Te...terima kasih...Di...dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah," ucapku sambil menatap wajah Hana dengan
senyum yang kupaksakan. Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. " Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?". Hana begitu bahagia.


Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.

Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. " Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan ubundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal. Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia. Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.
Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. " Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu" kata ibuku. " Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?" sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.

Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis. Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya" Mana tanggung jawabmu!" Aku hanya diam dan mendesah sedih. " Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta" gumamku.

Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alas an kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, " Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, no pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita".

Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya. Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.
Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.


Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mEsir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. "Apakah kamu sudah menikah?" kata Pak Qalyubi. "Alhamdulillah, sudah" jawabku. " Dengan orang mana?. " Orang Jawa". " Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?". "Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran". " Kau sangat beruntung, tidak sepertiku". " Kenapa dengan Bapak?" " Aku melakukan langkah yang salah,
seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang". " Bagaimana itu bisa terjadi?". " Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dank arena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini. Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia. Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantuk itu. Saya bersumpah tidak akan menikaha dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan.


Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua. Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan YAsmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetpai saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi YAsmin. Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir. Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke MEdan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. KAmi langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan. Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan YAsmin.
Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta YAsmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali YAsmin tidak bisa. Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi. Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rending, saya harus ke warung. YAsmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia. Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya. Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta YAsmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau.

Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir. Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedy yang menyakitkan. " Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir". Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal. Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan
diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku. Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong. Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengann temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang".


Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bualn aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.

Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke toko baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong....Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi...ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa.

Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya. Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.
"Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba......" tulis Raihana.
Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa" Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku.


Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya. Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau".

Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi cintaku dengan Raihana. Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku.
Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu-sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. " Mana Raihana Bu?". Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi. " Raihana...istrimu..istrimu dan anakmu yang dikandungnya". " Ada apa dengan dia". " Dia telah tiada". " Ibu berkata apa!". " Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu. Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya". Hatiku bergetar hebat. " Ke...kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?". " Ketika Raihana dibawa ke rumah sakit, aku telah mengutus seseorang untuk menjemputmu di rumah kontrakan, tapi kamu tidak ada. Dihubungi ke kampus katanya kamu sedang mengikuti pelatihan.

Kami tidak ingin mengganggumu. Apalagi Raihana berpesan agar kami tidak mengganggu ketenanganmu selama pelatihan. Dan ketika Raihana meninggal kami sangat sedih, Jadi maafkanlah kami".
Aku menangis tersedu-sedu. Hatiku pilu. Jiwaku remuk. Ketika aku merasakan cinta Raihana, dia telah tiada. Ketika aku ingin menebus dosaku, dia telah meninggalkanku. Ketika aku ingin memuliakannya dia telah tiada. Dia telah meninggalkan aku tanpa memberi kesempatan padaku untuk sekedar minta maaf dan tersenyum padanya. Tuhan telah menghukumku dengan penyesalan dan perasaan bersalah tiada terkira.


Ibu mertua mengajakku ke sebuah gundukan tanah yang masih baru dikuburan pinggir desa. Diatas gundukan itu ada dua buah batu nisan. Nama dan hari wafat Raihana tertulis disana. Aku tak kuat menahan rasa cinta, haru, rindu dan penyesalan yang luar biasa. Aku ingin Raihana hidup kembali.
Dunia tiba-tiba gelap semua

Sayang - Suka - Cinta

Saat kau MENYUKAI seseorang, kauingin memilikinya untuk keegoisanmu sendiri.
Saat kau MENYAYANGI seseorang, kau ingin sekali membuatnya bahagia dan bukan untuk dirimu sendiri.
Saat kau MENCINTAI seseorang, kau akan melakukan apapun untuk kebahagiaannyawalaupun kau harus mengorbankan jiwamu.

Saat kau menyukai seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku menciummu?"
Saat kau menyayangi seseorang dan berada disisinya maka kau akan bertanya,"Bolehkah aku memelukmu?"
Saat kau mencintai seseorang dan berada disisinya maka kau akan menggenggam erattangannya...

SUKA adalah saat ia menangis, kau akanberkata "Sudahlah, jgn menangis."
SAYANG adalah saat ia menangis dan kauakan menangis bersamanya.
CINTA adalah saat ia menangis dan kau akanmembiarkannya menangis dipundakmu sambilberkata, "Mari kita selesaikan masalah inibersama-sama."

SUKA adalah saat kau melihatnya kau akanberkata,"Ia sangat cantik dan menawan."
SAYANG adalah saat kau melihatnya kau akanmelihatnya dari hatimu dan bukan matamu.
CINTA adalah saat kau melihatnya kau akanberkata,"Buatku dia adalah anugerah terindahyang pernah Tuhan berikan padaku.."

Pada saat orang yang kau SUKA menyakitimu,maka kau akan marah dan tak mau lagi bicara padanya.
Pada saat orang yang kau SAYANG menyakitimu,engkau akan menangis untuknya.
Pada saat orang yang kau CINTAI menyakitimu,kau akan berkata,"Tak apa dia hanya tak tauapa yang dia lakukan."

Pada saat kau suka padanya, kau akanMEMAKSANYA untuk menyukaimu.
Pada saat kau sayang padanya, kau akanMEMBIARKANNYA MEMILIH.
Pada saat kau cinta padanya, kau akanselalu MENANTINYA dengan setia dan tulus...

SUKA adalah kau akan menemaninya bila itumenguntungkan.
SAYANG adalah kau akan menemaninya disaat dia membutuhkan.
CINTA adalah kau akan menemaninya di saatbagaimana keadaanmu.

SUKA adalah hal yang menuntut.
SAYANG adalah hal memberi dan menerima.
CINTA adalah hal yang memberi dengan rela.

Kamis, 22 Januari 2009

Detik2 Akhir

Oh Tuhan..
Aku tak sangggup meninggalkan semua ini.
bantu aku melewatinya.
tegarkan aku meninggalkan semua kenangan indah yang telah tercipta disini.
Thanks for all,
selamat tinggal kawan2...

Rabu, 21 Januari 2009

AKU

Aku temukan diriku berada diujung penantian yang tak berujung.
Menanti harapan semu yang tak pasti terjadi
Aku lelah terus begini

Sabtu, 17 Januari 2009

Jangan mengharap istri seperti Siti Fatimah Kalau pribadi belum seperti Sayidina Ali



Jangankan lelaki biasa, Nabi pun terasa sunyi tanpa wanita
Tanpa mereka , hati, pikiran, perasaan lelaki akan resah
Masih mencari walaupun sudah ada segala-galanya
Apalagi yang tidak ada di surga, namun Nabi Adam a.s tetap merindukan Siti Hawa
Kepada wanitalah lelaki memanggil ibu, istri, atau puteri
Dijadikan mereka dari tulang rusuk yang bengkok untuk diluruskan oleh lelaki,
tetapi kalau sendiri yang tidak lurus, tidak mungkin mampu hendak meluruskan mereka.
Tak logis kayu yang bengkok menghasilkan bayang-bayang yang lurus
Luruskanlah mereka dengan petunjuk Allah, karena mereka diciptakan begitu rupa oleh-Nya
Didiklah mereka dengan panduan dari-Nya:
Jangan coba jinakkan mereka dengan harta, nanti mereka semakin liar…
Jangan hibur mereka dengan kecantikan, nanti mereka semakin menderita…
Yang sementara itu tidak akan menyelesaikan masalah…
Kenalkan mereka kepada Allah, Dzat yang kekal, di situlah kuncinya
Akal setipis rambutnya, tebalkan ia dengan ilmu….
Hati yang serapuh kaca, tebalkan ia dengan iman….
Perasaan yang selembut sutera, hiasilah ia dengan akhlak….
Suburkanlah, karena dari situlah nanti mereka akan nampak penilaian dan keadilan Tuhan
Akan terhibur dan berbahagialah mereka, walaupun tidak jadi ratu cantik dunia, presiden ataupun perdana menteri ataupun women gladiator
Bisikkan ke telinga mereka bahwa kelembutan bukan suatu kelemahan
Itu bukan diskriminasi Tuhan
Sebaliknya di situlah kasih sayang Tuhan, karena rahim wanita yang lembut itulah yang mengandungkan lelaki2 wajah: negarawan, karyawan, jutawan dan wan-wan lain
Tidak akan lahir superman tanpa superwoman.
Wanita yang lupa hakikat kejadiannya, pasti tidak terhibur dan tidak menghiburkan
Tanpa ilmu, iman dan akhlak, mereka bukan saja tidak bisa diluruskan, bahkan mereka pula membengkokkan
Lebih banyak lelaki yang dirusakkan oleh kaum perempuan…daripada perempuan yang dirusak oleh laki-laki…
Sebodoh-bodoh perempuanpun bisa menundukkan sepandai-pandainya lelaki
Itulah akibat apabila wanita tidak kenal Tuhan
Mereka tidak akan kenal diri mereka sendiri, apalagi mengenal lelaki
Kini bukan saja banyak boss telah kehilangan secretary, bahkan anakpun akan kehilangan ibu, suami kehilangan istri dan bapak akan kehilangan puteri
Bila wanita durhaka dunia akan huru-hara
Bila tulang rusuk patah, rusaklah jantung, hati dan limpa
Para lelaki pula jangan hanya mengharap ketaatan tetapi binalah kepemimpinan
Pastikan sebelum memimpin wanita menuju Allah, pimpinlah diri sendiri dahulu kepada-Nya
Jinakkan diri dengan Allah, niscaya jinaklah segala-galanya dibawah pimpinan kita
Jangan mengharap istri seperti Siti Fatimah
Kalau pribadi belum lagi seperti Sayidina Ali

Bukti Seseorang Mencintaimu


1.Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa,ia mencintaimu. Dia hanya tahu, dimata dia, kamulah satu satunya…
2. Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah/gila /jengkel / stres. Tapi ia tidak pernah tahu hal bodoh apa yangsudah ia lakukan, karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu…
3. Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu, tetapi di dalamhatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tahu…
4. Seseorang yang mencintai kamu, akan marah-marah atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya atau telp-nya, karena ia peduli dan iatidak ingin sesuatu terjadi ke kamu...
5. Seseorang yang mencintai kamu, hanya menjatuhkan airmatanyadihadapanmu. Ketika kamu mencoba untuk menghapus air matanya, kamu telahmenyentuh hatinya, dimana hatinya selalu berdegup / berdenyut /bergetaruntuk kamu…
6. Seseorang yang mencintai kamu, akan mengingat setiap kata yg kamuucapkan, bahkan yang tidak sengaja dan ia akan selalu menggunakan kata2itu tepat waktunya...
7. Seseorang yang mencintai kamu, tidak akan memberikan janji apapundengan mudah, karena ia tidak mau mengingkari janjinya. Ia ingin kamuuntuk mempercayainya dan ia ingin memberikan hidup yang paling bahagiadan aman selama-lamanya…
8. Seseorang yang mencintai kamu, mungkin tidak bisa mengingat kejadian/kesempatan istimewa, seperti perayaan hari ulang tahunmu, tapi ia tahubahwa setiap detik yang ia lalui, ia mencintai kamu, tidak peduli hariapakah hari ini…
9. Seseorang yang mencintai kamu, tidak mau berkata Aku mencintaimudengan mudah, karena segalanya yang ia lakukan untuk kamu adalah untukmenunjukkan bahwa ia siap mencintaimu, tetapi hanya ia yg akanmengatakan kata "I LOVE U" pada situasi yang spesial, karena ia tidakmau kamu salah mengerti, dia mau kamu mengetahui bahwa ia mencintai dirimu…
10. Seseorang yang benar2 mencintai kamu, akan merasa bahwa sesuatuharus dikatakan sekali saja, karena ia berpikir bahwa kamu telahmengerti dirinya. Jika berkata terlalu banyak, ia akan merasa bahwatidak ada yang akan membuatnya bahagia / tersenyum…
11. Seseorang yang mencintai kamu, akan pergi ke airport untuk menjemputkamu, dia tidak akan membawa seikat mawar dan memanggilmu sayang sepertiyang kamu harapkan. Tetapi, ia akan membawakan kopermu dan menanyakan :Mengapa kamu menjadi lebih kurus dalam waktu 2 hari ?Dengan hatinya yangtulus.
12. Seseorang yang mencintai kamu, tidak tahu apakah ia harus menelponmuketika kamu marah, tetapi ia akan mengirimkan pesan setelah beberapajam. Jika kamu menanyakan : mengapa ia telat menelepon, ia akan berkata: Ketika kamu marah, penjelasan dari dirinya semua hanyalah sampah.Tetapi, ketika kamu sudah tenang, penjelasannya baru akan benar2 bekerja/ manjur / berguna...
13. Seseorang yang mencintaimu, akan selalu menyimpan semua benda2 yangtelah kamu berikan, bahkan kertas kecil bertuliskan 'I LOVE U' ada didalam dompetnya...
14.Seseorang yang mencintaimu, jarang mengatakan kata2 manis. Tapi kamutahu, 'kecupannya' sudah menyalurkan semua.
15.Seseorang yang mencintaikamu, akan selalu berusaha membuat mu tersenyum dan tertawa walauterkadang caranya membingungkanmu ...
16.Seseorang yang mencintaimu, akan membalut hatimu yang pernah terluka danmenjaganya dengan setulus hati agar tidak terluka lagi dan ia akanmemberikanmu yang terbaik walau harus menyakiti hatinya sendiri…

17.Seseorang yang mencintaimu, akan rela melepaskanmu pergi bila bersamanya kamu tidak bahagia dan ia akan ikut bahagia walau kamu yang dicintainyabahagia bersama orang lain.

SELAMATKAN BANGSA KITA

Ada langkah lain yang perlu kita lakukan untuk menyelamatkan bangsa kita :

1. Yang mempunyai deposito bertahanlah dengan deposito anda.Jangan ambil uang anda dari bank. Jika anda ikut ikutan mencairkandana anda maka akan terjadi bank rush, dan krisis keuangan akansemakin parah.
2. Yang memiliki saham dan turunannya, jangan menjual sahamdan derivasinya. Jika anda ikut ikutan menjual saham dan turunannya,maka harga saham akan semakin ambruk, dan krisis akan sungguh terjadisemakin parah
3. Jangan ikut ikutan memborong dolar. Jika anda ikut ikutanmemborong dolar, maka harga dolar akan semakin tinggi dan rupiahsemakin terpuruk. Harga barang impor akan semakin mahal, daninflasi dalam negeri akan semakin menggila.
4. Jangan panik. Jika anda tidak panik, maka krisis akan cepatberlalu. Perekonomian akan cepat pulih. Harga saham akan cepatrebound. Dolar akan cepat menyesuaikan diri pada kurs yang rasional.

Cadangan devisa kita cukup kuat. Jika anda panik dan ikut ikutanmenarik deposito, menjual saham dan memborong dolar, maka anda ikutmemberikan kontribusi pada semakin dalamnya krisis di Indonesia .Tetapi tentu ini merupakan pilihan bebas. Tidak ada yang dapatmelarang anda. Hati nurani yang bicara. Pilihan yang sulit bagiyang berduit tetapi silahkan memilih.

Krisis keuangan global kian menebar ancaman menjadi krisis ekonomiglobal yang tidak main-main, bursa saham guncang dan nilai tukarRupiah semakin melemah, ini semua menjadi indicator bahwa akan adabencana baru yang siap menerkam.
Para kaum Kapitalis yang ingin meraup keuntungan dengan cara cepatdan menjadi SERAKAH akhirnya menjadi sumber dari segala krisis yangkita belum tau kapan akan berakhir.

Pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan untuk ikut membantu agar krisis ini tidak menghancurkan sendi-sendi perekonomian Bangsa ini?
Tentu kita tidak ingin ini menjadi periode 10 Tahunan (1998-2008),mimpi kelam krisis ekonomi 10 tahun lewat tentu tidak ingin kitamunculkan kembali, tapi jika Anda tidak peduli maka bisa saja halini akan terjadi!!!!
Dan jika itu terjadi maka Bangsa ini akan semakin terpuruk, akanmuncul PHK besar-besaran, sector riil yang tidak bergerak, systemperbankan yang sudah tidak dipercaya lagi dan akhirnyakita kembali ke NOL lagi.
Jika Anda masih mencintai Bangsa ini maka ada banyak hal yang bisaAnda lakukan, paling tidak MULAILAH DARI DIRI ANDA SENDIRI..!!
contoh kecil sbb : Jika Anda seorang awam sebagaimana saya, maka yang bisa kita lakukan adalah :Gunakanlah PRODUKSI DALAM NEGERI dalam semua aktivitas hidupmu,dengan langkah ini akan menyelamtkan Sektor Riil, usaha-usaha kecil akanberkembang, dan akhirnya kita bisa berdiri tegak dan mengatakan KITA BISA HIDUP DARI NEGERI KITA SENDIRI.Langkah kecil lain jangan sok mengkonsumsi produk makanan luarnegeri, jika anda senang makan Durian tidak perlu durian BangkokThailand cukup durian local toh tidak kalah rasanya, jika senangmakan Jagung? Tidak perlulah Jagung Thailand cukup jagung local,tidak perlu makan-makan di outlet2 dengan brand luar negeri, toh ayamkampung kita tidak kalah nikmatnya, hal kecil ini kadang tidak kitasadari tapi ketahuilah EFEK nya sangat luarbiasa, anda bisa bayangkanjika semua anak bangsa ini berfikiran sama, jika anda konversikandengan modal yang beputar maka Anda akan kaget dan heran akan IMPACT yang sangat luar biasa, yakin dan percayalah dengan cara kecil iniKrisis ini tidak akan terjadi DISINI di BUMI INDONESIA.Gunakan angkutan Massal jika itu anda bisa lakukan, itu akan membantuuntuk mengurangi konsumsi energi yang luar biasa yang sebetulnyatidak perlu, disamping mengurangi polusi, jangan lupa disampingkrisis keuangan yang berpotensi menjadi krisis Ekonomi kita jugadihadapkan dengan krisis Energy..!!
kenyamanan mungkin belum kitapikirkan sekarang, percayalah bahwa aroma sesaknya penumpang diAngkot dan bus-bus itu masih menimbulkan secercah harapan bahwasector riil kita masih bergerak.Berbelanjalah di pasar-pasar tradisional, berdayakan warung-warungkaki lima , percaya atau tidak Ekonomi Kerakyatan terbukti mampumenyelamatkan perekonomian kita.
Jika Anda seorang pelaku bisnis maka tolong jangan hanya memikirkanuntuk meraup keuntungan pribadi semata-mata hanya dengan memikirkanImport barang-barang murah yang hanya akan menghancurkan produk dalamnegeri, jangan lari dari tanggung jawab dengan membawa lari modal keluar negeri, ingat menjaga, mengusahakan agar Capital Inflow akanlebih bijkasana dan akan sangat membantu Negeri ini, jangan biarkancapital outflow terjadi itu sama dengan menghancurkan perekonomian Rakyat
LET' S SAVE OUR NATION, START FROM YOUR SELF!!!!
Lakukan hal sederhana ini maka Anda akan lihat akibat penyelamatanyang luar biasa.

Karena Itulah Aku Cinta

Menjelang hari H, Nania masih saja sulit mengungkapkan alasan kenapa dia mau menikah dengan lelaki itu. Baru setelah menengok ke belakang, hari-hari yang dilalui, gadis cantik itu sadar, keheranan yang terjadi bukan semata miliknya, melainkan menjadi milik banyak orang; Papa dan Mama, kakak-kakak, tetangga, dan teman-teman Nania. Mereka ternyata sama herannya.Kenapa?Tanya mereka di hari Nania mengantarkan surat undangan.Saat itu teman-teman baik Nania sedang duduk di kantin menikmati hari-hari sidang yang baru saja berlalu. Suasana sore di kampus sepi.Berpasang-pasang mata tertuju pada gadis itu.Tiba-tiba saja pipi Nania bersemu merah, lalu matanya berpijar bagaikan lampu neon limabelas watt. Hatinya sibuk merangkai kata-kata yg barangkali beterbangan di otak melebihi kapasitas. Mulut Nania terbuka. Semua menunggu. Tapi tak ada apapun yang keluar dari sana. Ia hanya menarik nafas, mencoba bicara dan? menyadari, dia tak punya kata-kata!Dulu gadis berwajah indo itu mengira punya banyak jawaban, alasan detil dan spesifik, kenapa bersedia menikah dengan laki-laki itu. Tapi kejadian di kampus adalah kali kedua Nania yang pintar berbicara mendadak gagap.Yang pertama terjadi tiga bulan lalu saat Nania menyampaikan keinginan Rafli untuk melamarnya. Arisan keluarga Nania dianggap momen yang tepat karena semua berkumpul, bahkan hingga generasi ketiga, sebab kakak-kakaknya yang sudah berkeluarga membawa serta buntut mereka.Kamu pasti bercanda!Nania kaget. Tapi melihat senyum yang tersungging di wajah kakak tertua, disusul senyum serupa dari kakak nomor dua, tiga, dan terakhir dari Papa dan Mama membuat Nania menyimpulkan: mereka serius ketika mengira Nania bercanda.Suasana sekonyong-konyong hening. Bahkan keponakan-keponakan Nania yang balita melongo dengan gigi-gigi mereka yang ompong. Semua menatap Nania!Nania serius! tegasnya sambil menebak-nebak, apa lucunya jika Rafli memang melamarnya.Tidak ada yang lucu, suara Papa tegas, Papa hanya tidak mengira Rafli berani melamar anak Papa yang paling cantik!Nania tersenyum. Sedikit lega karena kalimat Papa barusan adalah pertanda baik. Perkiraan Nania tidak sepenuhnya benar sebab setelah itu berpasang-pasang mata kembali menghujaninya, seperti tatapan mata penuh selidik seisi ruang pengadilan pada tertuduh yang duduk layaknya pesakitan.Tapi Nania tidak serius dengan Rafli, kan? Mama mengambil inisiatif bicara, masih seperti biasa dengan nada penuh wibawa, maksud Mama siapa saja boleh datang melamar siapapun, tapi jawabannya tidak harus iya, toh?Nania terkesima.Kenapa?Sebab kamu gadis Papa yang paling cantik.Sebab kamu paling berprestasi dibandingkan kami. Mulai dari ajang busana, sampai lomba beladiri. Kamu juga juara debat bahasa Inggris, juara baca puisi seprovinsi. Suaramu bagus!Sebab masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu meraih gelar insinyur.Bakatmu yang lain pun luar biasa. Nania sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!Nania memandangi mereka, orang-orang yang amat dia kasihi, Papa, kakak-kakak, dan terakhir Mama. Takjub dengan rentetan panjang uraian mereka atau satu kata 'kenapa' yang barusan Nania lontarkan.Nania Cuma mau Rafli, sahutnya pendek dengan airmata mengambang di kelopak.Hari itu dia tahu, keluarganya bukan sekadar tidak suka, melainkan sangat tidak menyukai Rafli. Ketidaksukaan yang mencapai stadium empat. Parah.Tapi kenapa?Sebab Rafli cuma laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yg amat sangat biasa.Bergantian tiga saudara tua Nania mencoba membuka matanya.Tak ada yang bisa dilihat pada dia, Nania!Cukup!Nania menjadi marah. Tidak pada tempatnya ukuran-ukuran duniawi menjadi parameter kebaikan seseorang menjadi manusia. Di mana iman, di mana tawakkal hingga begitu mudah menentukan masa depan seseorang dengan melihat pencapaiannya hari ini?Sayangnya Nania lagi-lagi gagal membuka mulut dan membela Rafli. Barangkali karena Nania memang tidak tahu bagaimana harus membelanya. Gadis itu tak punya fakta dan data konkret yang bisa membuat Rafli tampak 'luar biasa'. Nania Cuma punya idealisme berdasarkan perasaan yang telah menuntun Nania menapaki hidup hingga umur duapuluh tiga. Dan nalurinya menerima Rafli. Di sampingnya Nania bahagia.Mereka akhirnya menikah.Setahun pernikahan.Orang-orang masih sering menanyakan hal itu, masih sering berbisik-bisik di belakang Nania, apa sebenarnya yang dia lihat dari Rafli. Jeleknya, Nania masih belum mampu juga menjelaskan kelebihan-kelebihan Rafli agar tampak di mata mereka.Nania hanya merasakan cinta begitu besar dari Rafli, begitu besar hingga Nania bisa merasakannya hanya dari sentuhan tangan, tatapan mata, atau cara dia meladeni Nania. Hal-hal sederhana yang membuat perempuan itu sangat bahagia.Tidak ada lelaki yang bisa mencintai sebesar cinta Rafli pada Nania.Nada suara Nania tegas, mantap, tanpa keraguan.Ketiga saudara Nania hanya memandang lekat, mata mereka terlihat tak percaya.Nia, siapapun akan mudah mencintai gadis secantikmu! Kamu adik kami yang tak hanya cantik, tapi juga pintar! Betul. Kamu adik kami yang cantik, pintar, dan punya kehidupan sukses!Nania merasa lidahnya kelu. Hatinya siap memprotes. Dan kali ini dilakukannya sungguh-sungguh. Mereka tak boleh meremehkan Rafli.Beberapa lama keempat adik dan kakak itu beradu argumen.Tapi Rafli juga tidak jelek, Kak!Betul. Tapi dia juga tidak ganteng kan?Rafli juga pintar!Tidak sepintarmu, Nania.Rafli juga sukses, pekerjaannya lumayan.Hanya lumayan, Nania. Bukan sukses. Tidak sepertimu.Seolah tak ada apapun yang bisa meyakinkan kakak-kakaknya, bahwa adik mereka beruntung mendapatkan suami seperti Rafli. Lagi-lagi percuma.Lihat hidupmu, Nania. Lalu lihat Rafli! Kamu sukses, mapan, kamu bahkan tidak perlu lelaki untuk menghidupimu.Teganya kakak-kakak Nania mengatakan itu semua. Padahal adik mereka sudah menikah dan sebentar lagi punya anak.Ketika lima tahun pernikahan berlalu, ocehan itu tak juga berhenti. Padahal Nania dan Rafli sudah memiliki dua orang anak, satu lelaki dan satu perempuan. Keduanya menggemaskan. Rafli bekerja lebih rajin setelah mereka memiliki anak-anak. Padahal itu tidak perlu sebab gaji Nania lebih dari cukup untuk hidup senang. Tak apa, kata lelaki itu, ketika Nania memintanya untuk tidak terlalu memforsir diri. Gaji Nania cukup, maksud Nania jika digabungkan dengan gaji Abang.Nania tak bermaksud menyinggung hati lelaki itu. Tapi dia tak perlu khawatir sebab suaminya yang berjiwa besar selalu bisa menangkap hanya maksud baik..Sebaiknya Nania tabungkan saja, untuk jaga-jaga. Ya? Lalu dia mengelus pipi Nania dan mendaratkan kecupan lembut. Saat itu sesuatu seperti kejutan listrik menyentakkan otak dan membuat pikiran Nania cerah.Inilah hidup yang diimpikan banyak orang. Bahagia!Pertanyaan kenapa dia menikahi laki-laki biasa, dari keluarga biasa, dengan pendidikan biasa, berpenampilan biasa, dengan pekerjaan dan gaji yang amat sangat biasa, tak lagi mengusik perasaan Nania. Sebab ketika bahagia, alasan-alasan menjadi tidak penting.Menginjak tahun ketujuh pernikahan, posisi Nania di kantor semakin gemilang, uang mengalir begitu mudah, rumah Nania besar, anak-anak pintar dan lucu, dan Nania memiliki suami terbaik di dunia. Hidup perempuan itu berada di puncak!Bisik-bisik masih terdengar, setiap Nania dan Rafli melintas dan bergandengan mesra. Bisik orang-orang di kantor, bisik tetangga kanan dan kiri, bisik saudara-saudara Nania, bisik Papa dan Mama.Sungguh beruntung suaminya. Istrinya cantik.Cantik ya? dan kaya!Tak imbang!Dulu bisik-bisik itu membuatnya frustrasi. Sekarang pun masih, tapi Nania belajar untuk bersikap cuek tidak peduli. Toh dia hidup dengan perasaan bahagia yang kian membukit dari hari ke hari.Tahun kesepuluh pernikahan, hidup Nania masih belum bergeser dari puncak. Anak-anak semakin besar. Nania mengandung yang ketiga. Selama kurun waktu itu, tak sekalipun Rafli melukai hati Nania, atau membuat Nania menangis.Bayi yang dikandung Nania tidak juga mau keluar. Sudah lewat dua minggu dari waktunya.Plasenta kamu sudah berbintik-bintik. Sudah tua, Nania. Harus segera dikeluarkan!Mula-mula dokter kandungan langganan Nania memasukkan sejenis obat ke dalam rahim Nania. Obat itu akan menimbulkan kontraksi hebat hingga perempuan itu merasakan sakit yang teramat sangat. Jika semuanya normal, hanya dalam hitungan jam, mereka akan segera melihat si kecil.Rafli tidak beranjak dari sisi tempat tidur Nania di rumah sakit. Hanya waktu-waktu shalat lelaki itu meninggalkannya sebentar ke kamar mandi, dan menunaikan shalat di sisi tempat tidur. Sementara kakak-kakak serta orangtua Nania belum satu pun yang datang.Anehnya, meski obat kedua sudah dimasukkan, delapan jam setelah obat pertama, Nania tak menunjukkan tanda-tanda akan melahirkan. Rasa sakit dan melilit sudah dirasakan Nania per lima menit, lalu tiga menit. Tapi pembukaan berjalan lambat sekali.Baru pembukaan satu.Belum ada perubahan, Bu.Sudah bertambah sedikit, kata seorang suster empat jam kemudian menyemaikan harapan.Sekarang pembukaan satu lebih sedikit. Nania dan Rafli berpandangan. Mereka sepakat suster terakhir yang memeriksa memiliki sense of humor yang tinggi.Tigapuluh jam berlalu. Nania baru pembukaan dua. Ketika pembukaan pecah, didahului keluarnya darah, mereka terlonjak bahagia sebab dulu-dulu kelahiran akan mengikuti setelah ketuban pecah. Perkiraan mereka meleset.Masih pembukaan dua, Pak!Rafli tercengang. Cemas. Nania tak bisa menghibur karena rasa sakit yang sudah tak sanggup lagi ditanggungnya. Kondisi perempuan itu makin payah. Sejak pagi tak sesuap nasi pun bisa ditelannya.Bang?Rafli termangu. Iba hatinya melihat sang istri memperjuangkan dua kehidupan.Dokter?Kita operasi, Nia. Bayinya mungkin terlilit tali pusar.Mungkin?Rafli dan Nania berpandangan. Kenapa tidak dari tadi kalau begitu?Bagaimana jika terlambat?Mereka berpandangan, Nania berusaha mengusir kekhawatiran. Ia senang karena Rafli tidak melepaskan genggaman tangannya hingga ke pintu kamar operasi. Ia tak suka merasa sendiri lebih awal.Pembiusan dilakukan, Nania digiring ke ruangan serba putih. Sebuah sekat ditaruh di perutnya hingga dia tidak bisa menyaksikan ketrampilan dokter-dokter itu. Sebuah lagu dimainkan. Nania merasa berada dalam perahu yang diguncang ombak. Berayun-ayun. Kesadarannya naik-turun. Terakhir, telinga perempuan itu sempat menangkap teriakan-teriakan di sekitarnya, dan langkah-langkah cepat yang bergerak, sebelum kemudian dia tak sadarkan diri.Kepanikan ada di udara. Bahkan dari luar Rafli bisa menciumnya. Bibir lelaki itu tak berhenti melafalkan zikir.Seorang dokter keluar, Rafli dan keluarga Nania mendekat.Pendarahan hebat!Rafli membayangkan sebuah sumber air yang meluap, berwarna merah. Ada varises di mulut rahim yang tidak terdeteksi dan entah bagaimana pecah! Bayi mereka selamat, tapi Nania dalam kondisi kritis.Mama Nania yang baru tiba, menangis. Papa termangu lama sekali. Saudara-saudara Nania menyimpan isak, sambil menenangkan orangtua mereka.Rafli seperti berada dalam atmosfer yang berbeda. Lelaki itu tercenung beberapa saat, ada rasa cemas yang mengalir di pembuluh-pembuluh darahnya dan tak bisa dihentikan, menyebar dan meluas cepat seperti kanker.Setelah itu adalah hari-hari penuh doa bagi Nania.Sudah seminggu lebih Nania koma. Selama itu Rafli bolak-balik dari kediamannya ke rumah sakit. Ia harus membagi perhatian bagi Nania dan juga anak-anak. Terutama anggota keluarganya yang baru, si kecil. Bayi itu sungguh menakjubkan, fisiknya sangat kuat, juga daya hisapnya. Tidak sampai empat hari, mereka sudah oleh membawanya pulang.Mama, Papa, dan ketiga saudara Nania terkadang ikut menunggui Nania di rumah sakit, sesekali mereka ke rumah dan melihat perkembangan si kecil. Walau tak banyak, mulai terjadi percakapan antara pihak keluarga Nania dengan Rafli.Lelaki itu sungguh luar biasa. Ia nyaris tak pernah meninggalkan rumah sakit, kecuali untuk melihat anak-anak di rumah. Syukurnya pihak perusahaan tempat Rafli bekerja mengerti dan memberikan izin penuh. Toh, dedikasi Rafli terhadap kantor tidak perlu diragukan.Begitulah Rafli menjaga Nania siang dan malam. Dibawanya sebuah Quran kecil, dibacakannya dekat telinga Nania yang terbaring di ruang ICU. Kadang perawat dan pengunjung lain yang kebetulan menjenguk sanak famili mereka, melihat lelaki dengan penampilan sederhana itu bercakap-cakap dan bercanda mesra..Rafli percaya meskipun tidak mendengar, Nania bisa merasakan kehadirannya.Nania, bangun, Cinta?Kata-kata itu dibisikkannya berulang-ulang sambil mencium tangan, pipi dan kening istrinya yang cantik.Ketika sepuluh hari berlalu, dan pihak keluarga mulai pesimis dan berfikir untuk pasrah, Rafli masih berjuang. Datang setiap hari ke rumah sakit, mengaji dekat Nania sambil menggenggam tangan istrinya mesra. Kadang lelaki itu membawakan buku-buku kesukaan Nania ke rumah sakit dan membacanya dengan suara pelan. Memberikan tambahan di bagian ini dan itu. Sambil tak bosan-bosannya berbisik,Nania, bangun, Cinta?Malam-malam penantian dilewatkan Rafli dalam sujud dan permohonan. Asalkan Nania sadar, yang lain tak jadi soal. Asalkan dia bisa melihat lagi cahaya di mata kekasihnya, senyum di bibir Nania, semua yang menjadi sumber semangat bagi orang-orang di sekitarnya, bagi Rafli.Rumah mereka tak sama tanpa kehadiran Nania. Anak-anak merindukan ibunya. Di luar itu Rafli tak memedulikan yang lain, tidak wajahnya yang lama tak bercukur, atau badannya yang semakin kurus akibat sering lupa makan.Ia ingin melihat Nania lagi dan semua antusias perempuan itu di mata, gerak bibir, kernyitan kening, serta gerakan-gerakan kecil lain di wajahnya yang cantik. Nania sudah tidur terlalu lama.Pada hari ketigapuluh tujuh doa Rafli terjawab. Nania sadar dan wajah penat Rafli adalah yang pertama ditangkap matanya.Seakan telah begitu lama. Rafli menangis, menggenggam tangan Nania dan mendekapkannya ke dadanya, mengucapkan syukur berulang-ulang dengan airmata yang meleleh.Asalkan Nania sadar, semua tak penting lagi.Rafli membuktikan kata-kata yang diucapkannya beratus kali dalam doa. Lelaki biasa itu tak pernah lelah merawat Nania selama sebelas tahun terakhir. Memandikan dan menyuapi Nania, lalu mengantar anak-anak ke sekolah satu per satu. Setiap sore setelah pulang kantor, lelaki itu cepat-cepat menuju rumah dan menggendong Nania ke teras, melihat senja datang sambil memangku Nania seperti remaja belasan tahun yang sedang jatuh cinta.Ketika malam Rafli mendandani Nania agar cantik sebelum tidur. Membersihkan wajah pucat perempuan cantik itu, memakaikannya gaun tidur. Ia ingin Nania selalu merasa cantik. Meski seringkali Nania mengatakan itu tak perlu. Bagaimana bisa merasa cantik dalam keadaan lumpuh?Tapi Rafli dengan upayanya yang terus-menerus dan tak kenal lelah selalu meyakinkan Nania, membuatnya pelan-pelan percaya bahwa dialah perempuan paling cantik dan sempurna di dunia. Setidaknya di mata Rafli.Setiap hari Minggu Rafli mengajak mereka sekeluarga jalan-jalan keluar. Selama itu pula dia selalu menyertakan Nania. Belanja, makan di restoran, nonton bioskop, rekreasi ke manapun Nania harus ikut. Anak-anak, seperti juga Rafli, melakukan hal yang sama, selalu melibatkan Nania. Begitu bertahun-tahun.Awalnya tentu Nania sempat merasa risih dengan pandangan orang-orang di sekitarnya. Mereka semua yang menatapnya iba, lebih-lebih pada Rafli yang berkeringat mendorong kursi roda Nania ke sana kemari. Masih dengan senyum hangat di antara wajahnya yang bermanik keringat.Lalu berangsur Nania menyadari, mereka, orang-orang yang ditemuinya di jalan, juga tetangga-tetangga, sahabat, dan teman-teman Nania tak puas hanya memberi pandangan iba, namun juga mengomentari, mengoceh, semua berbisik-bisik.Baik banget suaminya!Lelaki lain mungkin sudah cari perempuan kedua!Nania beruntung!Ya, memiliki seseorang yang menerima dia apa adanya.Tidak, tidak cuma menerima apa adanya, kalian lihat bagaimana suaminya memandang penuh cinta. Sedikit pun tak pernah bermuka masam!Bisik-bisik serupa juga lahir dari kakaknya yang tiga orang, Papa dan Mama.Bisik-bisik yang serupa dengungan dan sempat membuat Nania makin frustrasi, merasa tak berani, merasa?Tapi dia salah. Sangat salah. Nania menyadari itu kemudian. Orang-orang di luar mereka memang tetap berbisik-bisik, barangkali selamanya akan selalu begitu. Hanya saja, bukankah bisik-bisik itu kini berbeda bunyi?Dari teras Nania menyaksikan anak-anaknya bermain basket dengan ayah mereka.. Sesekali perempuan itu ikut tergelak melihat kocak permainan.Ya. Duapuluh dua tahun pernikahan. Nania menghitung-hitung semua, anak-anak yang beranjak dewasa, rumah besar yang mereka tempati, kehidupan yang lebih dari yang bisa dia syukuri. Meski tubuhnya tak berfungsi sempurna. Meski kecantikannya tak lagi sama karena usia, meski karir telah direbut takdir dari tangannya.Waktu telah membuktikan segalanya. Cinta luar biasa dari laki-laki biasa yang tak pernah berubah, untuk Nania.

KASIH SAYANG

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia
melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan.
Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: "Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua
pasti sedang lapar.
Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk mengganjal perut".
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, "Apakah suamimu sudah pulang?"
Wanita itu menjawab, "Belum, dia sedang keluar".
"Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai
suamimu kembali", kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan
semua kejadian tadi.
Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada
istrinya, "Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua
boleh masuk untuk menikmati makan malam ini".
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
"Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama sama", kata pria itu hampir
bersamaan.
"Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seseorang pria itu berkata, "Nama dia Kekayaan," katanya sambil
menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya, sedangkan yang ini
bernama "Kesuksesan" , sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.
Sedangkan aku sendiri bernama "Kasih Sayang".
Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa diantara kami yang boleh
masuk ke rumahmu."
Wanita itu kembali masuk kedalam, dan memberitahu pesan pria di luar.
Suaminya pun merasa heran. "Ohho... menyenangkan sekali.
Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku
ingin rumah ini penuh dengan "Kekayaan."
Istrinya tak setuju dengan pilihan itu. Ia bertanya, Sayangku, kenapa
kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia
untuk membantu keberhasilan panen ladang pertanian kita."
Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut
mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah. "Bukankah lebih baik
jika kita mengajak si Kasih Sayang yang masuk ke dalam? Rumah kita ini
akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Kasih Sayang."
Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka. "Baiklah, ajak
masuk si Kasih Sayang ini ke dalam. Dan malam ini, Si Kasih Sayang
menjadi teman santap malam kita."
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu. "Siapa
diantara Anda yang bernama Kasih Sayang? Ayo, silahkan masuk, Anda
menjadi tamu kita malam ini."
Si Kasih Sayang bangkit, dan berjalanmenuju beranda rumah.
Ohho.. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta.
Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si
Kesuksesan.
"Aku hanya mengundang si Kasih Sayang yang masuk ke dalam, tapi kenapa
kamu ikut juga?"
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan. "Kalau Anda mengundang
si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar.
Namun, karena Anda mengundangsi Kasih Sayang, maka kemana pun Kasih
Sayangpergi, kami akan ikut selalu bersamanya.
Dimana ada Kasih Sayang, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.
Sebab, ketahuilah, sebenarnya kami berdua ini buta.
Dan hanya si Kasih Sayang yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa
menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus.
Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan, saat kami menjalani hidup
ini."

Cinta Itu Seperti Menunggu Bis Saja

Sebuah bis datang, dan kau bilang, "Wah...terlalu sumpek dan panas, nggakbisa duduk nyaman nih! aku tunggu bis berikutnya saja"Kemudian, bis berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata, "Aduh bisnyakurang asik nih dan kok gak cakep begini... nggak mau ah.."
Bis selanjutnya datang, cool dan kau berminat, tapi dia seakan-akan tidakmelihatmu dan melewatimu begitu saja.
Bis keempat berhenti di depan kamu. Bis itu kosong, cukup bagus, tapi kamubilang,"Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan". Maka kamu membiarkan bis keempatpergi..Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi kekantor.
Ketika bis kelima datang, kau sudah tak sabar, kamu langsungmelompat masuk ke dalamnya. Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadarkalaukamu salah menaiki bis. Bis tersebut jurusannya bukan yang kau tuju!Dan kau baru sadar telah menyiakan waktumu sekian lama..
Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yangbenar-benar'ideal' untuk menjadi pasangan hidupnya. Padahal tidak ada orang yang 100%memenuhi keidealan kita. Dan kau pun sekali-kali tidak akan pernah bisamenjadi 100% sesuai keinginan dia.Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk 'calon', tapi tidak adasalahnya juga memberi kesempatan kepada yang berhenti di depan kita.
Tentunya dengan jurusan yang sama seperti yang kita tuju. Apabila ternyatamemang tidak cocok, apa boleh buat.. tapi kau masih bisa berteriak 'Kiri !'dan keluar dengan sopan.Maka memberi kesempatan pada yang berhenti di depanmu, semuanya bergantungpada keputusanmu. Daripada kita harus jalan kaki sendiri menuju kantormu,dalam arti menjalani hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti, kalau kau benar-benar menemukan bis yang kosong,kau sukai dan bisa kau percayai, dan tentunya sejurusan dengan tujuanmu,kaudapat berusaha sebisamu untuk menghentikan bis tersebut di depanmu. Untuk dia memberi kesempatan kau masuk ke dalamnya. Karena menemukan yang seperti itu adalah suatu berkah yang sangat berharga dan sangat berarti. Bagimu sendiri, dan bagi dia.

Bis Seperti apa yang kamu tunggu???

Sebuah Renungan

T uhan yang Maha baik memberi kita ikan, tetapi kita harus mengail untuk mendapatkannya. Demikian juga Jika kamu terus menunggu waktu yang tepat, mungkin kamu tidak akan pernah mulai.Mulailah sekarang...mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya.Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya. Perkawinan memang memiliki banyak kesusahan, tetapi kehidupan lajang tidak memiliki kesenangan.Buka mata kamu lebar-lebar sebelum menikah, dan biarkan mata kamu setengah terpejam sesudahnya. Menikahi wanita atau pria karena kecantikannya atau ketampanannya sama seperti membeli rumah karena lapisan catnya.Harta milik yang paling berharga bagi seorang pria di dunia ini adalah....hati seorang wanita . Begitu juga Persahabatan, persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya .Seorang sahabat adalah yang dapat mendengarkan lagu didalam hatimu dan akan menyanyikan kembali tatkala kau lupa akan bait-baitnya . Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita.Rasa hormat tidak selalu membawa kepada persahabatan, tapi Jangan pernah menyesal untuk bertemu dengan orang lain...tapi menyesal-lah jika orang itu menyesal bertemu dengan kamu. Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran. Dialah hiasan dikala kamu senang dan perisai diwaktu kamu susah . Namun kamu tidak akan pernah memiliki seorang teman , jika kamu mengharapkan seseorang tanpa kesalahan. Karena semua manusia itu baik kalau kamu bisa melihat kebaikannya dan menyenangkan kalau kamu bisa melihat keunikannya tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan kalau kamu tidak bisa melihat keduanya.Begitu juga Bijaksana, Bijaksana itu seperti cairan , kegunaannya terletak pada penerapan yang benar, orang pintar bisa gagal karena ia memikirkan terlalu banyak hal, sedangkan orang bodoh sering kali berhasil dengan melakukan tindakan tepat. Dan Bijaksana sejati tidak datang dari pikiran kita saja , tetapi juga berdasarkan pada perasaan dan fakta. Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah. Apa yang berada di belakang kita dan apa yang berada di depan kita adalah perkara kecil berbanding dengan apa yang berada di dalam kita. Kamu tak bisa mengubah masa lalu....tetapi dapat menghancurkan masa kini dengan mengkhawatirkan masa depan .Bila Kamu mengisi hati kamu .....dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan, Kamu tak memiliki hari ini untuk kamu syukuri .Jika kamu berpikir tentang hari kemarin tanpa rasa penyesalan dan hari esok tanpa rasa takut, berarti kamu sudah berada dijalan yang benar menuju sukses

Jika Al Qur'an Dapat Berbicara

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku, dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci,aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari.
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari, setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra.
Sekarang engkau telah dewasa ... Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku ... Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah ... Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu, atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja ?Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya, aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu .
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa, atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.
Di atas lemari, di dalam laci , aku engkau pendamkan.Dulu, pagi-pagi, surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman.
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.Sekarang pagi-pagi sambil minum kopi, engkau baca koran pagi atau nonton berita TV. Waktu senggang engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Yang Maha Perkasa, engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan.Waktu berangkat kuliah atau kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah). Di perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi, tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku di laci mobilmu. Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu.
Aku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku.Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja. Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu, jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan, engkau terlalu sibuk dgn urusan duniamu. Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku.
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV, menonton pertandingan Liga Italia, musik atau Film dan Sinetron laga. Didepan komputer berjam-jam engkau betah duduk, hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah.
Waktupun cepat berlalu, aku menj adi semakin kusam dalam lemari, mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu, seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali. Itupun hanya beberapa lembar dariku, dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu. Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.
Apakah koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan, bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya?Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu. Setiap saat berlalu, kuranglah jatah umurmu....Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu.
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu. Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati. Di kuburmu nanti, Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan yang akan membantu engkau membela diri.
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu Dari perjalanan di alam akhirat. Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu, yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah aku lagi, bacalah kembali aku setiap hari, karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci, yang berasal dari Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.
Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu.
Sentuhilah aku kembali, baca dan pelajari lagi aku.
Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Setiap saat..

Tips Menghadapi Klien Menyebalkan

Klien adalah raja. Slogan ini sepertinya sudah jadi pemikiran wajib mereka yang bekerja di garda depan penjualan atau customer service. Namun, tetap saja mengesalkan ketika ada "raja" yang berlaku menyebalkan. Perlu trik tersendiri untuk membuat Si Raja senang, dan urusan pun lancar. Ilmu melayani klien memang ilmu yang memerlukan strategi dan siasat yang tidak enteng. Sama seperti hendak menghadapi peperangan, Anda juga mesti kenal siapa yang Anda hadapi. Maklum, karakter klien macam-macam. Apalagi yang masuk kategori menyebalkan. Tapi tenang, semuanya bisa dibuat bertekuk lutut pada Anda.

Berikut, beberapa tipe klien yang dianggap ‘ajaib’, plus solusi menghadapinya.

- Si Bertele-Tele Anda sudah menjelaskan panjang lebar tentang produk atau jasa yang ditawarkan, ketika diminta untuk bertanya, dia malah bingung sendiri dengan pertanyaannya. Maunya bertanya A, tapi yang ke luar malah pertanyaan B. Solusi: Anda sebaiknya berpegang pada standarisasi jawaban yang telah disiapkan perusahaan. Sebaiknya, fokuslah pada permasalahan yang ditanyakan. Ketika dia melontarkan sejumlah pertanyaan, tariklah benang merah dari pertanyaannya. Hindari menjawab pertanyaan yang tidak ditanyakan.
- Si Pemarah Tipe ini bisa dideteksi sejak awal, misal sikapnya tak bersahabat. Wajahnya seringkali terlihat tertekuk delapan. Sulit diajak kerjasama. Kesalahan kecil saja bisa memicu kemarahannya. Dan, ketika marah, ia tidak sungkan-sungkan nyerocos menumpahkan kemarahannya pada Anda meski di depan banyak orang. Solusi: Semarah apa pun dia, Anda dituntunt sabar. Jangan memotong ucapannya, karena itu akan membuat dia tambah meledak. Tunggu sampai ada jeda, baru bicara. Kemukakan pembelaan Anda secara diplomatis. Gunakan kalimat yang mudah ia mengerti, turunkan nada suara Anda. Setelah Anda menjelaskan duduk persoalannya, beri dia solusi. Hindari menggunakan kata saya tapi kami. Hal ini agar Anda tak terlalu sakit hati karena kemarahan klien bukan ditujukan pada Anda secara pribadi.
- Si Pencari Kesalahan Klien tipe ini senang membanding-bandingkan. Tidak ada yang terlihat bagus di matanya. Entah mengapa, mereka selalu bisa menemukan celah untuk melihat kesalahan Anda. Dan kesalahan Anda bisa dijadkan kartu truf untuk menekan Anda. Solusi: Ketelitian sangat diperlukan untuk menghadapi klien seperti ini. Berhati-hatilah dalam menerangkan produk atau program Anda kepadanya. Pelajari secara mendalam product knowledge, beserta kelemahan dan kelebihannya. Lirik juga produk lain sebagai perbandingan. Semakin Anda kenal produk Anda, Anda punya senjata ampuh untuk memenangkan argumentasi dengan mereka. Sehingga Anda tak terkesan ragu-ragu yang membuat dia leluasa menekan Anda.
- Si Supercerewet Klien sepertin ini banyak maunya. Dikasih satu minta dua, diberi diskon sepuluh minta dua puluh. Segala hal bersifat printil-printil juga menjadi concernnya. Parahnya, dia bisa mengacak-acak kerjaan Anda karena dianggap tak sesuai seleranya. Solusi: Menghadapi klien rewel seperti ini jurusnya hanya satu, sabar. Posisikan diri Anda sebagai penasihat terbaik sehingga perlahan akan tercipta kedekatan emosional. Ini akan membuat klien lebih mudah dikendalikan. Hadapilah permintaan klien dengan bijak. Jangan buru-buru bersikap menolak. Sebaliknya, giring dia agar menuruti keinginan. Berilah mereka alsan untuk mengatakan ya, misal dengan mengedepankan keuntungan yang akan mereka peroleh bila mereka menurut Anda.
- Si Pencari Dukungan Klien tipe ini biasanya selalu dikeliling banyak ‘kurcaci’ yang ikut andil dalam membuat keputusan. Akibatnya, ia tidak pernah mantap mengambil keputusan. Keputusan akan terus berubah tergantung dari siapa di antara kurcacinya yang paling keras ‘bernyanyi’. Solusi: Siapkan waktu lebih banyak untuknya. Buatlah dia ‘mendengarkan’ Anda. Kalau perlu, lakukan pendekatan pada salah seorang teman dekatnya yang biasa ia dengar pendapatnya. Mungkin dia bisa jadi corong Anda untuk ‘memanas-manasinya.’ Kalau dia sudah mengambil keputusan, segera buat perjanjian atau komitmen di atas kertas sebelum pikirannya berubah lagi. Ada cara pamungkas yang bisa Anda gunakan untuk melicinkan jalan. Jadikan dia teman. Gunakan cara personal untuk mendekati mereka. Terkadang persuasi personal lebih mengena pada orang-orang tertentu.


source : Kompas.com

Debu Dosa - Muhammad Nuh


Dosa tak ubahnya seperti tiupan angin di tanah berdebu. Wajah terasa sejuk sesaat, tapi butiran nodanya mulai melekat. Tanpa terasa, tapi begitu berbekas. Kalau saja tak ada cermin, orang tak pernah mengira kalau ia sudah berubah.Perjalanan hidup memang penuh debu. Sedikit, tapi terus dan pasti; butiran-butiran debu dosa kian bertumpuk dalam diri. Masalahnya, seberapa peka hati menangkap itu. Karena boleh jadi, mata kepekaan pun telah tersumbat dalam gundukan butiran debu dosa yang mulai menggunung.Seorang mukmin saleh mungkin tak akan terpikir akan melakukan dosa besar. Karena hatinya sudah tercelup dengan warna Islam yang teramat pekat. Jangankan terpikir, mendengar sebutan salah satu dosa besar saja, tubuhnya langsung merinding. Dan lidah pun berucap, "Na'udzubillah min dzalik!" Namun, tidak begitu dengan dosa-dosa kecil. Karena sedemikian kecilnya, dosa seperti itu menjadi tidak terasa. Terlebih ketika lingkungan yang redup dengan cahaya Ilahi ikut memberikan andil. Dosa menjadi biasa.Rasulullah saw. bersabda, "Jauhilah dosa-dosa kecil, karena jika ia terkumpul pada diri seseorang, lambat laun akan menjadi biasa."Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah saw. mewanti para sahabat agar berhati-hati dengan sebuah kebiasaan. Karena boleh jadi, sesuatu yang dianggap ringan, punya dampak besar buat pembentukan hati.Dari Anas Ibnu Malik berkata, "Rasulullah saw. menyampaikan sesuatu di hadapan para sahabatnya. Beliau saw. berkata: `Telah diperlihatkan kepadaku surga dan neraka, maka aku belum pernah melihat kebaikan dan keburukan seperti pada hari ini. Jika kalian mengetahui apa yang aku ketahui niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.' Anas berkata, "Tidak pernah datang kepada sahabat Rasulullah suatu hariyang lebih berat kecuali hari itu." Berkata lagi Anas, "Para sahabat Rasulullah menundukkan kepala-kepala mereka dan terdengar suara tangisan mereka." (Bukhari & Muslim).Sekecil apa pun dosa, terlebih ketika menjadi biasa, punya dampak tersendiri dalam hati, pikiran, dan kemudian perilaku seseorang. Repotnya, ketika si pelaku tidak menyadari. Justru orang lain yang lebih dulu menangkap ketidaknormalan itu.Di antara dampak dosa yang kadang remeh dan tidak terasa adalah sebagai berikut: pertama, melemahnya hati dan tekad. Kelemahan ini ketika tanpa sadar, seseorang tidak lagi bergairah menunaikan ibadah sunah. Semuanya tinggal yang wajib. Nilai-nilai tambah ibadah menjadi hilang begitu saja. Tiba-tiba, ia menjadi enggan beristighfar.Sementara, hasrat untuk melakukan kemaksiatan mulai menguat. Kedua, seseorang akan terus melakukan perbuatan dosa dan maksiat, sehingga ia akan menganggap remeh dosa tersebut. Padahal, dosa yang dianggap remeh itu adalah besar di sisi Allah ta'ala.Di antara bentuk itu adalah ucapan-ucapan dusta. Awalnya mungkin hanya sekadar canda agar orang lain bisa tertawa. Tapi, ucapan tanpa makna itu akhirnya menjadi biasa. Padahal di antara ciri seorang mukmin selalu menghindar dari perbuatan laghwi, tanpa makna. Allah swt. berfirman, "Sesungguhnya beruntunglah orang-orang beriman, (yaitu)orang-orang yang khusyuk dalam salatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna." (QS. 23: 1-3)Seorang sahabat Rasul, Ibnu Mas'ud, pernah memberikan perbandingan antara seorang mukmin dan fajir. Terutama, tentang cara mereka menilai sebuah dosa. Beliau r.a. berkata, "Sesungguhnya seorang mukmin ketika melihat dosanya seakan-akan ia berada di pinggir gunung. Ia takut gunung itu akan menimpa dirinya. Dan seorang yang fajir tatkala melihat dosanya, seperti memandang seekor lalat yang hinggap di hidungnya, lalu membiarkannya terbang." (HR. Bukhari)Ketiga, dosa dan maksiat akan melenyapkan rasa malu. Padahal, malu merupakan tonggak kehidupan hati, pokok dari segala kebaikan. Jika rasa malu hilang, maka lenyaplah kebaikan. Nabi saw. bersabda, "Malu adalah kebaikan seluruhnya." (HR. Bukhari Muslim)Keempat, sulitnya menyerap ilmu keislaman. Ini karena dosa mengeruhkan cahaya hati. Padahal, ilmu keislaman merupakan pertemuan antara cahaya hidayah Allah swt. dengan kejernihan hati.Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i pernah menuturkan pengalaman pribadinya. Ketika itu, ulama yang biasa disebut Imam Syafi'i ini merasakan adanya penurunan kemampuan menghafal. Ia pun mengadukan hal itu ke seorang gurunya yang bernama Waqi'. Penuturan itu ia tulis dalam bentuk untaian kalimat yang begitu puitis.“Aku mengadukan buruknya hafalanku kepada Waqi' Beliau memintaku untuk membersihkan diri dari segala dosa dan maksiat Beliau pun mengajarkanku bahwa ilmu itu cahaya”Dan cahaya Allah tidak akan pernah menembus pada hati yang pendosa Ada satu dampak lagi yang cukup memprihatinkan. Seseorang yang hatinya berserakan debu dosa enggan bertemu sapa dengan sesama mukmin. Karena magnit cinta dengan sesama ikhwah mulai redup, melemah. Sementara, kecenderungan bergaul dengan lingkungan tanpa nilai justru menguat. Ada pemberontakan terselubung. Berontak untuk bebas nilai.Perjalanan hidup memang bukan jalan lurus tanpa terpaan debu. Kian cepat kita berjalan, semakin keras butiran debu menerpa. Berhati-hatilah, karena sekecil apa pun debu, ia bisa mengurangi kemampuan melihat. Sehingga tidak lagi jelas, mana nikmat; mana maksiat.

YOU HAVE NO EXCUSE, wherever you are !



Siapakah orang yang sibuk? Orang yang sibuk adalah orang yang mengabaikan akan waktu sholatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s Siapakah orang yang manis senyumanya? Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun." Lalu ia tersenyum sambil berkata,"Ya Rabbi Aku redha dengan ketentuanMu ini".

Siapakah orang yang kaya? Orang yang kaya adalah orang yang bersyukurdengan apa yang ada dan tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini. Siapakah orang yang miskin? Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada, sentiasa menumpuk harta untuk kepuasannya sendiri.

Siapakah orang yang rugi? Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadah dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling cantik? Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik dan mulia.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas? Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan sejauh mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit? Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal? Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak karena telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.

Jumat, 09 Januari 2009

Apa Yang Sedang Terjadi

Aku merasa jika beberapa hari ini kita berubah..
Entahlah, kita jadi membuat jarak antara satu dengan yang lainnya.
Jujur aku sangat merasakan hal ini, dari nada suaranya ketika kita telfon atau dari caranya menanggapi ceritaku..
Begitu dingin, aku gak tau ini apakah hanya perasaanku aza atau memang dia juga merasakan hal yang sama.
Kita sama2 kehilangan rasa percaya, apa yang sedang terjadi sich..?
Beritahu aku, ceritakan padaku..kenapa ini?
Apa yang sedang terjadi...?

Rabu, 07 Januari 2009

KETIKA HATI MEMILIH

Hati dan cinta memang tak bisa dipaksa,
ketika hati tiada saling terpaut tak mungkin kisah sarang bisa dirajut,
ketika denting rasa tak seirama tak mungkin melodi indah kan tercipta.
egoiskah ketika hati memilih?
mungkin tergantung dari segi manakah orang akan menilai,
setiap manusia tentu punya hak untuk menentukan pilihan
hanya bedanya dari segi dan atas dasar apakah menentukan pilihan.
siapa yang mampu memaksa hati?
meski terbuat dari bahan yang sangat lembut hati tak mudah dipengaruhi.
mencinta dan dicinta dalam ikatan jelas tentu dambaan setiap orang.
tapi procesnya kadang tak semudah sangkutkan harapan.
mencinta saja tentu tidaklah cukup karena pihak lain tentu terpaksa,
dicinta saja tentu tak genap karena tak adil buat yang sebaliknya.
Tanpa kerelaan dan kenyamanan kedua sisi serasa semua kan percuma,
Ingatlah ketika hati sudah memilih, hati ini tak akan pernah berpaling.
termasuk juga ketika aku telah memilihnya...
Tak terbersit sekalipun mata dan hati ini untuk memahami hati lelaki lain.
....................................................................................................................
Tulisan diatas mungkiin sangat sarat dengan kehidupan kita, yang terkadang tak menemukan dua sisi cinta yaitu mencintai dan dicintai. Banyak orang masih saja belum begitu mengerti dan hakikinya menemukan cintanya.
Tapi sombongkah aku..? yang telah menemukan cintaku...
Aku memang tak patut untuk sombong, Aku hanya diberi kesempatan oleh Allah untuk mencintainya. Jika memang waktuku bersamanya hingga Tua itu semua adalah kehendak Allah. Semoga tak ada yang sia - sia..oleh karena itulah ketika aku diberi kesempatan ini, aku tak akan menyakitinya, aku tak akan mengecewakannya dan aku tak akan membuatnya menangis.
Aku akan berusaha memberikan yang terbaik yang bisa aku lakukan.
Hingga malaikatpun tau tulusnya hatiku menyayanginya

Kamis, 01 Januari 2009

Allah Mengajarkan cinta

Pernahkah hatimu merasakan kekuatan mencintai
Kamu tersenyum meski hatimu terluka karena yakin ia milikmu,
Kamu menangis kala bahagia bersama karena yakin ia cintamu
Cinta melukis bahagia, sedih, sakit hati, cemburu, berduka
Dan hatimu tetap diwarnai mencintai, itulah dalamnya cinta
Pernahkah cinta memerahkan hati membutakan mata
Kepekatannya menutup mata hatimu
memabukkanmu sesaat di nirwana
Dan kau tak bisa beralih dipeluk merdunya nyanyian bahagia semu
Padahal sesungguhnya hanya kehampaan yang mengisi sisi gelap hatimu
Itulah cinta karena manusia yang dibutakan nafsunya
Cinta adalah pesan agung Allah pada umat manusia
DitulisNya ketika mencipta makhluk-makhlukNYA di atas Arsy
Cinta dengan ketulusan hati mengalahkan amarah
Menuju kepatuhan pengabdian kepada Allah dan Rasulnya
Dan saat pena cinta Allah mewarnai melukis hatimu,
satu jam bersama serasa satu menit saja
Ketika engkau memiliki cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi lentera hati menerangi jalan menuju Illahi
Membawa ketundukan tulus pengabdian kepada Allah dan RasulNya
Namun saat cinta di hatimu dikendalikan dorongan nafsu manusia
Alirannya memekatkan darahmu membutakan mata hati dari kebenaran
Saat kamu merasakan agungnya cinta yang diajarkan Allah
Kekasih menjadi pembuktian pengabdian cinta tulusmu
Memelukmu dalam ibadah menuju samudra kekal kehidupan tanpa batas
Menjadi media amaliyah dan ketundukan tulus pengabdian kepada Allah
Itulah cinta yang melukis hati mewarnai kebahagiaan hakiki
Agungnya kepatuhan cinta Allah bisa ditemukan dikehidupan alam semesta
Seperti thawafnya gugusan bintang, bulan, bumi dan matahari pada sumbunya
Tak sedetikpun bergeser dari porosnya, keharmonisan berujung pada keabadian
Keharmonisan pada keabadian melalui kekasih yang mencintai
Karena Allah adalah kekasih Zat yang abadi
Cintailah kekasihmu setulusnya maka Allah akan mencintaimu
Karena Allah mengajarkan cinta tulus dan agung
Cinta yang mengalahkan Amarah menebarkan keharmonisan
Seperti ikhlas dan tulusnya cinta Rasul mengabdi pada Illahi
Itulah cinta tertinggi menuju kebahagiaan hakiki


Sumber: Allah Mengajarkan Cinta oleh Eko Jalu Santoso